Haji adalah salah satu rukun Islam. Artinya, belum sempurna islam seseorang jika belum melakasanakan ibadah haji. Oleh karena itu, setiap muslim harus semangat haji/umroh. Namun kewajiban ibadah haji ini hanya kepada yang mampu melaksanakannya. Sedangkan untuk yang tidak mampu mengerjakan haji, maka ia mendapatkan udzur dari kewajiban ini.
Beberapa hal yang menghalangi umat Islam untuk mengerjakan ibadah haji antara lain:
- Belum mempunyai kemampuan finansial yang memadai untuk berangkat haji. Baik finansial untuk membiayai perjalanan haji/umroh, maupun finansial untuk nafkah keluarg yang ditinggalkan selama haji/umroh.
- Kendala kesehatan. Ibadah haji/umroh adalah ibadah yang menuntut aktivitas fisik. Orang yang sudah renta, ataupun orang yang sakit parah menahun seringkali terkendala kemampuan fisiknya.
- Masa tunggu haji reguler yang sangat lama. Masa tunggu haji di beberapa daerah di Indonesia ada yang puluhan tahun. Bahkan ada yang 90 tahun. Hal ini seringkali membuat demotivasi bagi calon jamaah haji reguler. Bagi orang yang mempunyai kemampuan finansial lebih, maka bisa disiasati dengan ikut program haji plus atau pun haji furoda.
Namun demikian, apapun tantangan yang kita hadapi untuk mengerjakan ibadah haji maka seorang muslim harus selalu optimis. Kita harus selalu memupuk harapan untuk segeral melaksanakan ibadah haji/umroh.

Berikut ini ada 8 hal yang membuat kita semangat untuk melaksanakan ibadah haji/umroh.
1. Haji Merupakan Amalan yang Paling Afdhol
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari, no. 1519).
Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa haji mabrur adalah jihad yang paling utama bagi wanita. Dari ‘Aisyah (ummul Mukminin) radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama (afdhol) adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
2. Haji Mabrur Balasannya Syurga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349).
Imam Nawawi rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud dengan ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, adalah haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9:119).
3. Haji Termasuk Jihad Fii Sabilillah
Namanya jihad fii sabilillah, tentu saja pahala dan keutamaannya sangat besar. Dari ‘Aisyah (ummul Mukminin) radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari, no. 1520).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menjelaskan bahwa haji dan umroh termasuk jihad. Karena dalam amalan haji dan umroh seseorang berjihad dengan harta, jiwa, dan badan.
Abusy Sya’tsa’ membandingkan amalan beberapa ibadah. Dalam sholat, terdapat jihad dengan badan, tetapi tidak dengan harta. Begitu juga halnya dengan puasa. Sedangkan dalam haji, terdapat jihad dengan harta dan badan. Ini menunjukkan bahwa amalan haji lebih afdhol.
4. Haji Menghapuskan Kesalahan dan Dosa-Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
5. Haji Menghilangkan Kefakiran/Kemiskinan dan Dosa
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan sahih).
Menurut sebagian ulama, yang dimaksud dengan menghilangkan kemiskinan adalah:
- menghilangkan kemiskinan secara fisik, yaitu diberikan kecukupan materi, dan
- menghilangkan kemiskinan secara batin, yaitu dikarunia hati yang selalau qona’ah (merasa cukup dengan pemberian Allah SWT).
Dan pada kenyataannya, banyak orang yang bolak-balik pergi haji diberikan kelapangan rizqi berupa materi oleh Allah SWT.
6. Orang yang Berhaji adalah Tamu Allah SWT
Selayaknya tamu-tamu di dunia yang dimuliakan oleh tuan rumah, maka tamu-tamu Allah akan dimuliakan oleh Allah SWT. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
7. Orang yang Berhaji Seperti Baru Terlahir dari Rahim Ibu
Dalam hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma disebutkan:
أَمَّا خُرُوجُكَ مِنْ بَيْتِكَ تَؤُمُّ الْبَيْتَ فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ وَطْأَةٍ تَطَأُهَا رَاحِلَتُكَ يَكْتُبُ اللَّهُ لَكَ بِهَا حَسَنَةً , وَيَمْحُو عَنْكَ بِهَا سَيِّئَةً , وَأَمَّا وُقُوفُكَ بِعَرَفَةَ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلائِكَةَ , فَيَقُولُ:هَؤُلاءِ عِبَادِي جَاءُونِي شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ يَرْجُونَ رَحْمَتِي , وَيَخَافُونَ عَذَابِي , وَلَمْ يَرَوْنِي , فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟فَلَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ رَمْلِ عَالِجٍ , أَوْ مِثْلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا , أَوْ مِثْلُ قَطْرِ السَّمَاءِ ذُنُوبًا غَسَلَ اللَّهُ عَنْكَ , وَأَمَّا رَمْيُكَ الْجِمَارَ فَإِنَّهُ مَذْخُورٌ لَكَ , وَأَمَّا حَلْقُكَ رَأْسَكَ , فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ شَعْرَةٍ تَسْقُطُ حَسَنَةٌ , فَإِذَا طُفْتَ بِالْبَيْتِ خَرَجْتَ مِنْ ذُنُوبِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْكَ أُمُّكَ.
“Adapun keluarmu dari rumah untuk berhaji ke Ka’bah maka setiap langkah hewan tungganganmu akan Allah catat sebagai satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan. Sedangkan wukuf di Arafah maka pada saat itu Allah turun ke langit dunia lalu Allah bangga-banggakan orang-orang yang berwukuf di hadapan para malaikat.
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Mereka adalah hamba-hambaKu yang datang dalam keadaan kusut berdebu dari segala penjuru dunia. Mereka mengharap kasih sayangKu, merasa takut dengan siksaKu padahal mereka belum pernah melihatKu. Bagaimana andai mereka pernah melihatKu?!
Andai engkau memiliki dosa sebanyak butir pasir di sebuah gundukan pasir atau sebanyak hari di dunia atau semisal tetes air hujan maka seluruhnya akan Allah bersihkan.
Lempar jumrohmu merupakan simpanan pahala. Ketika engkau menggundul kepalamu maka setiap helai rambut yang jatuh bernilai satu kebaikan. Jika engkau thawaf, mengelilingi Ka’bah maka engkau terbebas dari dosa-dosamu sebagaimana ketika kau terlahir dari rahim ibumu” (HR. Thobroni dalam Mu’jam Kabir no 1339o. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam Shahihul Jaami’ no. 1360).
8. Hati Manusia Akan Selalu Rindu ke Baitullah
Setiap insan yang beriman sangat berkeinginan menginjakkan kaki ke tanah haram. Setiap muslim sungguh merindukan melihat ka’bah di Mekah Al Mukaromah. Dan pada kenyataannya, banyak orang yang sering pergi haji/umroh karena didorong rasa kerinduan kepada Baitullah.
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah mengatakan bahwa setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke Ka’bah, maka semakin bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya.. Hati kaum muslimin akan selalu cenderung kepada Ka’bah. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim alaihissalam yang diabadikan dalam Al Quran:
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).
Itulah 8 keutamaan mengerjakan ibadah haji/umroh yang berpahala sangat besar. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita berjuang dan berikhtiar untuk mampu melaksanakannya. Semoga Allah SWT segera memanggil kita untuk datang ke Rumah-Nya menjadi tamu-tamu Allah SWT. Mari semangat haji dan umroh!
================